Medan Labuhan| WartaPoldasu.id- Terkait persoalan banjir yang kerap terjadi saat musim penghujan di kota Medan hingga kini belum tuntas ditangani.
Meski pemerintah kota Medan telah berupaya, salah satunya dengan membuat drainase hampir diseluruh kecamatan yang ada di kota Medan.
Namun, drainase yang dibangun dengan menghabiskan anggaran miliaran tersebut dinilai belum mampu mengatasi persoalan yang datang berulang setiap tahunnya ini.
Di wilayah Medan Utara khususnya, bila hujan mengguyur, Minggu (8/9/2024) hampir seluruh wilayah tersebut seperti Kecamatan Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Deli dan Medan Belawan tidak luput dari persoalan banjir.
Persoalan banjir yang di hadapi oleh berbagai lapisan masyarakat Kota Medan khususnya daerah Medan Utara sudah berjalan cukup lama bahkan sudah puluhan Tahun.
Sudah empat Gubernur empat Walikota yang menjabat sebagai kepala pemerintahan namun persoalan banjir sampai sekarang belum terselesaikan.
Sementara itu Pemerintah menggalakan pembangunan drainase atau parit tapi sifatnya hasal membangun saja tidak mengkaji atau memikirkan kemana air tersebut akan di salurkan inilah salah satu dilema yang menyebabkan kalau turun hujan kebanjiran.
Menanggapi persoalan yang terjadi setiap tahunnya ini, tokoh Pemuda sekaligus Ketua Anak Belawan Bersatu ( ABB ) Dedy Satria Ainal saat di konfirmasi media ini menyampaikan bahwa persoalan banjir ini sudah menjadi hal biasa di hadapi masyarakat.
Namun Dedy meminta Pemko Medan atau Pemerintah Daerah mencarikan solusi bagaimana caranya agar air hujan tidak tergenang lagi.
“Pemko Medan memang giat melaksanakan pembersihan got atau gorong gorong dan pembangunan drenase, namun kalau turun hujan tetap saja kebanjiran, semua terjadi dikarenakan tidak adanya penyaluran air dari drenase di buang,” ucap Dedy Satria Ainal.
Dedy mencontohkan, di Kecamatan Belawan jika air laut pasang sudah biasa terjadi banjir, tapi anehnya saat air laut surut Belawan tetap banjir kalau turun hujan.
“Kenapa bisa, ini di karenakan drenase tidak berfungsi dan tidak adanya pembuangan ke laut, begitu juga dengan kecamatan yang lain seperti Kecamatan Medan Labuhan, Marelan dan Medan Deli tidak adanya pembuangan atau penyaluran air dari drenase ke Sungai Deli,” tandasnya.
Sementara, salah seorang warga Sungai Mati bernama Ali ketika ditemui media ini menuturkan, tingginya curah hujan di wilayah Medan Utara mengakibatkan air menggenangi sebagian wilayah seperti Bom Lama Pekan Labuhan.
Warga mengeluhkan genangan air yang memasuki rumah seperti di Perumahan TKBM Simpang Kantor Marelan, Pekan Labuhan Pekong Simpang Kantor, Cengwan Yong Pana Hijau kampung Besar dan Vanya.
Ali mewakili masyarakat Sungai Mati khususnya mengharapkan kepada Pemerintah Daerah atau Pemerintah Kota untuk mengambil tindakan bagai mana caranya untuk mengatasi persoalan banjir. “Air hujan yang melanda kepermukiman warga dan Jalan Raya begitu juga fasilitas publik dan lainnya,” ucap Ali. (usman)
- Editor : N gulo