KualaTungkal| WartaPoldasu.id- Meski Paviliun Hemodialisa baru saja diresmikan bupati Tanjab Barat, Anwar Sadat beberapa waktu lalu. Namun masih menyisakan segudang pertanyaan di balik itu semua. Lantaran dokter Septiyanti. Sp.PD.Finasim sebagai penanggung jawab Hemodialisa, akan segera mengundurkan diri.
Sehingga memunculkan dugaan, ataupun spekulasi peresmian Paviliun Hemodialisa ini hanya untuk menutupi kesalahan sebelumnya atau kecewaan publik terhadap kinerja pemerintah. Terkait awal dimutasinya dokter Septi ke RSUD Surya Khairuddin Merlung. Hingga tak kunjung selesainya penyelesaian konflik internal di RSUD tersebut. Yang awalnya menyeret nama Dewan Pengawas hingga Direktur.
Mengingat alasan dasar dokter Septiyanti. Sp.PD.Finasim mengundurkan diri sebagai dokter penanggung jawab Hemodialisa. Tak lain dan tak bukan, berawal dari permasalahan ketidak nyamanan. Serta prakteknya juga akan segera berakhir. Dirinya akan mengundurkan diri sebagai dokter penanggung Hemodialisa di RSUD Daud Arif Kuala Tungkal. Terhitung sejak berakhirnya surat tugas dirinya, tertanggal 19 November mendatang.
Hal ini berkaca pada kasus sebelumnya saat dirinya dimutasi bersama suaminya ke RSUD Surya Khairuddin Merlung. Sampai ditarik kembali ke RSUD Daud Arif, ada persyaratan yang diminta dirinya. Bahkan dimediasi juga oleh Komisi II DPRD. Namun persyaratan yang diminta itu belum juga terpenuhi. Akibatnya dokter Septi belum bisa bekerja secara fokus. Serta suasana kerja di RSUD Daud Arif sudah tidak nyaman lagi sejak dirinya dimutasi pada tanggal 28 Mei lalu. Hingga saat ini terus berlanjut. Lantaran sebagaimana dijelaskan di awal, dugaan menjadi pemicunya adalah masih bertahannya sang Dewas dan Dirut.
Sehingga kuat dugaan, untuk pelayanan Hemodialisa ini bakal jadi kendala lagi seperti sebelumnya. Paviliun yang baru saja diresmikan pun akan menuai dampaknya. Begitu juga untuk pelayanan cuci darah selanjutnya. Lantaran selain dokter Septi akan mengundurkan diri sebagai penanggung jawab. Permasalahan mencari dokter spesialis Hemodialisa tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Saat dikonfirmasi via aplikasi WA, dokter Septi membenarkan hal tersebut. Hanya saja saat ini memang dirinya masih menjadi dokter penanggung jawab Hemodialisa, sampai tanggal 19 November mendatang.
“Kalau sekarang praktek Hemodialisa sudah berjalan. Saya memang masih sebagi penanggung jawab Hemodialisa jnj. Tapi saya sudah buat surat pengajuan pengunduran diri sebagai dokter penanggung jawabnya.Surat saya itu sudah saya layangkan langsung ke Dirut RSUD Daud Arif,”terang via WA belum lama ini.
Saat disinggung siapa nantinya yang akan menggantikan dirinya, serta dokter mana dan dari mana yang akan ditunjuk ataupun didatangkan. Dirinya mengaku tidak mengetahui secara pasti.
“Saya tidak tahu siapa nanti yang akan menjadi penanggung jawab Hemodialisa ini dan pengganti saya,”pungkasnya.
Bedasarkan informasi yang dihimpun media ini, meskipun ada dokter spesialis HD yang di cari Namun tidak akan mendapatkan ACC atau izin dari Ketua PAPDI Jambi dan Ketua Pernefri korwil Sumbagsel.
Hali ini yang diduga kuat bakal jadi pemicu permasalahan baru. Tak pelak berbagai macam pertanyaanpun kembali menguak dan kembali menjadi buah bibir di masyarakat. (J. Sinaga)
- Editor : N gulo