Tanjab Barat,l| WartaPoldasu.id- Dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Tanjab Barat, persaingan semakin ketat dengan tiga pasangan calon yang masing-masing memiliki basis dukungan dan strategi politik yang berbeda. Namun, menurut analisis pengamat komunikasi politik Jambi, Dedi Saputra, pasangan Hairan-Amin memiliki potensi terbesar untuk memenangkan pertarungan ini.

 

Dedi memaparkan, bahwa, sosok Hairan, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Tanjab Barat, memiliki keunggulan signifikan dari sisi elektabilitas dan penerimaan publik. Salah satu alasan utamanya adalah pengalaman Hairan dalam memimpin daerah, yang memberikan kesan kepada masyarakat bahwa ia memahami kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Pengalaman ini memberikan Hairan modal politik yang kuat, terutama dalam hal kepercayaan publik Tanjab Barat.

 

Selain itu, Amin yang menjadi pasangan Hairan, dikenal sebagai figur yang memiliki integritas dan kedekatan dengan masyarakat akar rumput. Amin juga dikenal memiliki jaringan yang luas di kalangan masyarakat pedesaan, yang merupakan basis suara besar di Tanjab Barat. Kombinasi antara pengalaman birokrasi Hairan dan jaringan sosial Amin dianggap sebagai formula ideal untuk menarik berbagai segmen pemilih, mulai dari kelas menengah hingga masyarakat desa.

 

Pengamat menekankan bahwa, pasangan Hairan-Amin juga berhasil memanfaatkan aspek geografis Kabupaten Tanjab Barat yang terbagi menjadi wilayah Hulu dan Hilir. Dengan Hairan yang lebih dikenal di wilayah Hulu dan Amin yang memiliki pengaruh kuat di wilayah Hilir, pasangan ini menciptakan kombinasi yang saling melengkapi secara geografis. Mereka mampu merangkul beragam lapisan masyarakat di seluruh wilayah kabupaten, menjadikan mereka pasangan yang menyatukan berbagai kepentingan lokal.

 

Di sisi lain, Menurut Dedi, pasangan Anwar Sadat-Katamso dinilai kuat dari segi popularitas, namun masih kurang dalam aspek konsolidasi politik di tingkat akar rumput. Dedi mencatat bahwa, meskipun Anwar Sadat memiliki rekam jejak yang baik dan Bupati Incumbent, tantangan utama mereka adalah menghadapi isu ketidakpuasan publik terhadap beberapa kebijakan yang diterapkan sebelumnya, yang mungkin menjadi penghalang dalam meraih dukungan penuh dari pemilih.

 

Sementara itu, pasangan Cici Halimah Mukhlis lebih banyak mengandalkan ketokohan suaminya yang merupakan mantan Bupati Tanjab Barat. Namun, menurut Dedi, strategi ini tidak memberikan efek elektoral yang signifikan. Pemilih saat ini cenderung lebih memilih berdasarkan figur calon itu sendiri daripada mengandalkan popularitas atau ketokohan orang di sekelilingnya. Kurangnya pengalaman birokrasi dan ketergantungan pada ketokohan suami membuat pasangan ini sulit untuk meraih dukungan politik yang luas.

 

Dedi Saputra juga menambahkan bahwa, dalam konteks komunikasi politik, Hairan dan Amin berhasil membangun narasi kampanye yang menyentuh isu-isu krusial seperti pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan kampanye mereka yang inklusif dan dekat dengan rakyat, didukung oleh strategi komunikasi yang efektif, dinilai mampu mengonsolidasikan dukungan yang luas, termasuk dari kalangan yang sebelumnya ragu-ragu.

 

Dengan semua faktor ini, Dedi Saputra menyimpulkan bahwa, pasangan Hairan-Amin berada dalam posisi yang paling menguntungkan. Jika mereka dapat terus mempertahankan momentum dan menjaga konsistensi kampanye, kemenangan di Pilkada Kabupaten Tanjab Barat semakin berada dalam genggaman mereka. Kombinasi Hulu dan Hilir yang mereka bawa menjadi kekuatan unik yang sulit ditandingi oleh lawan-lawan mereka.(MC HA)

 

 

  • Editor : N gulo

By wp1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *