Madina| Wartapoldasu.id- SD Negeri 03 Sihepeng kecamatan Siabu kabupaten mandailing natal Sumut adalah salah satu sekolah yang paling disorot dalam kasus PPPK 2023, inilah penuturan kepala sekolah SD N 03 pada “Wartapoldasu” dan Azzura mtv 27/09/2024 beserta kronologis nya.
Menurut keterangan Kepala sekolah SD N 03 Sihepeng Kecamatan Siabu Mandailing Natal (Madina) Kasnihati Pulungan saat dirinya ditugaskan menjadi kepala sekolah SD N 03 yang penuh problem, ibu Kasnihati diperintahkan oleh Kadis pendidikan Mandailing Natal saat itu untuk memperbaiki ataupun yang bereskan kisruh PPPK di sekolah tersebut
Pada saat bapak Tarihoran jadi kepala di SD N 03 guru di sini dalam keadaan normal, kemudian Tarihoran memasuki masa pensiun masuklah kepala sekolah yang baru yaitu Ibrahim, pada saat Ibrahim kepala sekolah bertepatan pula ada rekrut guru PPPK di tahun 2023, disitulah guru-guru siluman berdatangan dan masuk di sekolah tersebut entah siapa yang memasukkan dan menitipkan dapodik nya.
Guru pada saat itu mencapai 52 orang tidak tahu asal muasalnya, sedangkan murid di sekolah tersebut hanya 120 an orang, tentu ini tidak sesuai dengan kebutuhan Sekolah dan melebihi kapasitas guru mengajar
Dengan permasalahan PPPK kepala sekolah SD 03 Ibrahim di ganti dan di copot dari jabatannya, kemudian ditugaskanlah Kasnihati Pulungan untuk menjadi kepala sekolah di SD 03 dan mendapat perintah untuk mengembalikan guru pendatang siluman ke tempat asal masing masing.
Sebelum Ibu Kasmiati melaksanakan perintah kadis pendidikan Mandailing Natal untuk menertipkan guru-guru siluman, terlebih dahulu Kasnihati menyampaikan pada guru guru pendatang baru untuk kembali ke sekolah asal karena rekrut PPPK sudah selesai, tapi tidak di respon guru guru tersebut.
Dengan demikian Ibu kasnihati melaksanakan perintah dari kadis pendidikan Sahnan pasaribu saat itu, dengan mengeluarkan dapodik guru si luman dari SD N 03 sesuai dengan kewenangannya sebagai Kepala sekolah.
Dengan di keluarkannya dapodik guru honorer dari SD 03 timbul lah permasalahan dan keberatan guru-guru yang dikeluarkan dapodik nya dari sekolah tersebut dan menuntut dikembalikan lagi ke sekolah tersebut, padahal jelas-jelas guru-guru tersebut adalah yang sengaja dimasukkan Kepala sekolah yang lama Ibrahim dengan titipan dari berbagai yang berkepentingan.
Masuknya sebutan guru siluman ke SD N 03 Guru menjadi dua kubu, antara kubu guru yang lama dan kubu guru siluman.
Dengan demikian ibu Kasnihati Pulungan sudah melaksanakan hal yang benar untuk mengeluarkan beberapa guru siluman yang sudah membuat proses belajar mengajar tidak nyaman, Bisa dibayangkan jumlah guru sebanyak 52 orang dan kelas hanya 6 ruangan dengan murid 120 orang.
inilah potret kekisruhan PPPK di SD N 03 Sihepeng dan Madina.
Kasnihati berharap agar menjadi perhatian khusus baik dari aparat penegak hukum maupun pemerintah daerah khususnya dinas pendidikan Mandailing Natal supaya tidak ada lagi titipan dan memaksakan memasukkan dapodik ke sekolah tertentu.
Masih menurut keterangan ibu Kasnihati salah satu guru yang merasa keberatan atas tindakannya mengeluarkan guru dan dapodiknya dari SD 03 adalah Milda pangabean, padahal Milda ini masuk ke sekolah tersebut dengan tujuan supaya dapat mengikuti ujian masuk PPPK dan sebelumnya bukan guru honorer di sekolah 03 Sihepeng dan di duga SK nya juga palsu.
menurut SK milda menjadi guru honorer di SD 03 mulai tahun 2013, padahal saya telah lama menjadi guru di sekolah tersebut, sampai jadi kepala Milda ini tidak pernah menjadi guru honor komite di SD 03.
Kasnihati berharap di masa ujung pengabdiaanya sebagai guru agar dapat meninggalkan kenangan manis di sekolah tersebut bukan masalah.”Tutupnya. (AM nas)
- Editor : N gulo